Influenza musiman merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini bersifat menular dan menyebar di seluruh dunia setiap tahun, menyebabkan gangguan kesehatan dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Sebagian besar individu yang terinfeksi dapat pulih tanpa pengobatan khusus. Secara global, tingkat serangan influenza musiman diperkirakan mencapai 5–10% pada populasi dewasa dan 20–30% pada populasi anak-anak setiap tahunnya.

Penularan influenza musiman terjadi antarindividu melalui percikan droplet yang dihasilkan saat batuk atau bersin, maupun melalui kontak tidak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus. Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara satu hingga empat hari, dengan rata-rata dua hari. Di wilayah beriklim sedang, kejadian epidemi influenza musiman umumnya terjadi pada musim dingin, sedangkan di wilayah tropis dapat berlangsung sepanjang tahun dengan pola penyebaran yang tidak teratur.

Influenza musiman dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, bahkan berpotensi menyebabkan kematian, terutama pada kelompok dengan risiko tinggi seperti ibu hamil, anak-anak berusia di bawah dua tahun, lanjut usia di atas 65 tahun, individu dengan gangguan sistem imun, serta penderita penyakit kronis. Virus influenza yang paling sering menyebabkan epidemi musiman adalah virus influenza tipe A dan tipe B. Virus influenza tipe A diklasifikasikan ke dalam subtype berdasarkan kombinasi protein permukaan hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Subtipe yang saat ini beredar pada manusia adalah A(H1N1)pdm09 dan A(H3N2). Virus A(H1N1)pdm09 merupakan turunan dari virus yang menyebabkan pandemi influenza tahun 2009, yang menggantikan virus A(H1N1) sebelumnya. Hingga saat ini, hanya virus influenza tipe A yang diketahui berpotensi menyebabkan pandemi. Sementara itu, virus influenza tipe B tidak diklasifikasikan ke dalam subtipe, melainkan dibedakan menjadi dua garis keturunan (lineage), yaitu B/Yamagata dan B/Victoria.

Sepanjang sejarah, sejumlah pandemi besar akibat virus pernapasan telah terjadi, antara lain: Influenza H1N1 “Flu Spanyol” (1918) yang menyebabkan sekitar 40 juta kematian; Influenza H2N2 “Flu Asia” (1957) dengan sekitar 1,1 juta kematian; Influenza H3N2 “Flu Hong Kong” (1968) dengan sekitar 1 juta kematian; dan Influenza H1N1 “Swine Flu” (2009) dengan perkiraan 150–575 ribu kematian. Selain itu, wabah penyakit pernapasan berat lainnya juga pernah terjadi, seperti severe acute respiratory syndrome (SARS) pada tahun 2003 yang menyebabkan 774 kematian, Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan 858 kematian, serta pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020 dan telah menyebabkan lebih dari 6 juta kematian di seluruh dunia. Patogen pernapasan lain seperti avian influenza H5N1 dan H7N9 juga tetap menjadi ancaman potensial bagi Kesehatan global.

Dalam rangka mengantisipasi ancaman pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) membentuk Global Influenza Surveillance and Response System (GISRS) sebagai sistem pemantauan global terhadap sirkulasi virus influenza serta virus pernapasan lain yang berpotensi menyebabkan wabah atau pandemi.

Selama pandemi COVID-19, WHO telah mengintegrasikan fungsi GISRS dengan pengawasan terhadap SARS-CoV-2 melalui platform Integrated Influenza and COVID-19 Surveillance. Indonesia mengadopsi kebijakan tersebut dengan mengimplementasikan Surveilans Sentinel Influenza-Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) terintegrasi COVID-19 sebagai sistem pemantauan nasional. Sistem ini berperan penting dalam mendeteksi dini peredaran virus influenza dan virus pernapasan lainnya, serta memperkuat kesiapsiagaan nasional terhadap ancaman epidemi dan pandemi di masa mendatang.

Untuk meningkatkan pengetahuan tenaga Kesehatan dalam upaya kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi peningkatan kasus influenza di masyarakat, Kementerian Kesehatan melalui Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan mengadakan Sharing Knowledge tentang Kewaspadaan Influenza : “Key Information for Prevention Strategies”  yang perlu diketahui oleh tenaga Kesehatan melalui daring. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan pengetahuan petugas kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian influenza dalam upaya menurunkan beban akibat penyakit ISPA dan pneumonia pada anak dan dewasa.

 



    Untuk memberikan komentar dan share pada pengetahuan ini, silahkan masuk disini!