Demam Berdara Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi disebabkan oleh virus Dengue (DENV) yang secara antigen terdiri dari 4 serotipe yang berbeda. Teori segitiga epidemiologi untuk menjelaskan proses terjadinya penyakit dipengaruhi oleh faktor host atau orang yang terjangkit DBD, faktor penyebab atau agent DBD yaitu virus dengue, dan lingkungan (environment).
Faktor host (pejamu). Faktor individu yang paling dominan dalam penularan DBD adalah umur. Meskipun saat ini penularan pada usia dewasa cenderung meningkat, akan tetapi angka kematian tertinggi pada kelompok umur 5 – 14 tahun. Pada kelompok usia anak-anak lebih rentan terkena DBD. Disamping kondisi di atas pengetahuan individu, serta perilaku atau kebiasaan khususnya dalam penyimpanan air kebutuhan sehari-hari.
Faktor virus dengue (agen). Virus Dengue (DENV) merupakan agent infeksi dengue. Dengue Virus (DENV) termasuk dalam familia Flaviviridae dan genus Flavivirus. Virus dengue memiliki virion berbentuk bola dengan permukaan yang relative halus berukuruan 50 nm. DENV mengandung tiga protein structural, yaitu kapsid (C), membrane (M) dan envelope (E), serta tujuh protein non struktural (NS1, NS2A, NS2B, NS3, NS4A, NS4B, and NS5). Serotipe virus dengue di suatu daerah selalu mengalami perubahan, dengan demikian sangat diperlukan surveilans kontinyu terhadap serotipe virus dengue untuk memahami epidemiologi dan juga memprediksi manifestasi klinis.
Faktor Lingkungan dan Vektor. Secara epidemiologis lingkungan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi status kesehatan. Lingkungan fisik yang berpengaruh untuk pertumbuhan nyamuk antara lain; curah hujan, iklim, suhu, kelembaban, keberadaan TPA dan jentik, serta kondisi geografis. Pada musim hujan jumlah TPA yang menjadikan tempat perkembangbiakan nyamuk menjadi meningkat. Nyamuk Aedes sp sebagai penular DBD lebih suka menggigit manusia daripada binatang (anthropophilic). Keberadaan nyamuk Ae. aegypti di dalam dan sekitar rumah, serta memiliki kebiasaan menggigit lebih dari satu orang (multiple bitting).