Tenaga kesehatan adalah komponen yang sangat penting dalam fungsi sistem kesehatan. Hal ini dituangkan dalam salah satu dari 6 pilar transformasi kesehatan yaitu transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Tenaga kesehatan harus dioptimalisasi, karena berinvestasi dalam tenaga kesehatan merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, masih terdapat gap yang cukup besar antara target rasio di Indonesia (2,56 Dokter, perawat dan Bidan per 1000 penduduk) dengan target rasio ideal yang direkomendasikan WHO menurut SDGs (4,45 Dokter, Perawat dan Bidan per 1000 penduduk). Hal ini mengakibatkan terciptanya kesenjangan rasio tenaga kesehatan. Dampak dari kesenjangan ini adalah potensi semakin buruknya status kesehatan masyarakat.

Disusunnya dokumen proyeksi tenaga kesehatan berdasarkan supply dan demand ini bertujuan untuk memproyeksikan kebutuhan 10 jenis tenaga kesehatan yaitu Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dokter Spesialis Neurologi, Dokter Gigi, Epidemiolog Kesehatan, Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Tenaga Gizi, Tenaga Teknis Kefarmasian, Tenaga Sanitasi Lingkungan, Ahli Teknologi Laboratorium Medik dan Okupasi Terapis. Diperlukannya kajian 10 jenis tenaga kesehatan di atas adalah dalam rangka peningkatan layanan penyakit prioritas salah satunya layanan Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi, dan pemenuhan 9 jenis tenaga kesehatan minimal di pusat kesehatan masyarakat.