Tantangan dalam pembangunan kesehatan masyarakat di era 4.0 salah satu yang menjadi karakteristik unik dalam pengaplikasiannya adalah implementasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dampak terhadap pembangunan kesehatan berkaitan dengan penggunaan AI adalah pengembangan dan peningkatan IT, SDM dan penggerakan menuju SDG's (Sustainable Development Goal's).
Pertumbuhan penetrasi pengguna internet di indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan hampir 75 % penggunanya adalah usia remaja dan produktif serta 45 % diantaranya aktif di sosial media (Hasil Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, Tahun 2017).
Peluang Indonesia dalam memanfaatkan IT (platform media sosial) untuk pembangunan kesehatan adalah dengan membangun komunitas virtual untuk sharing information of public health dan aktif dalam share program kesehatan melalui live chat maupun subscribe dalam medsos online.
Kesempatan dalam pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) selaras dengan penepatan Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB).
Semua implementasi program kesehatan dilaksanakan berdasarkan siklus hidup. Begitu juga dengan pendekatan keluarga dalam penerapan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkesinambungan (continuum of care). Hal ini berarti bahwa pelayanan kesehatan harus dilakukan terhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia (life cycle), sejak masih dalam kandungan, sampai lahir menjadi bayi, tumbuh menjadi anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa muda (usia produktif), dan akhirnya menjadi dewasa tua ata usia lanjut.
Untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan terhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia, maka fokus pelayanan kesehatan harus pada keluarga. Pemberian pelayanan kesehatan pada individu harus dilihat dan diperlakukan sebagai bagian dari keluarganya. Upaya mewujudkan Keluarga Sehat menjadi titik awal terwujudnya masyarakat sehat.
Upaya membina perilaku hidup sehat di keluarga merupakan kunci bagi keberhasilan upaya menciptakan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan sebagai pengatur regulasi dan kebijakan di dalam pelaksanaan program kesehatan nasional perlu melakukan upaya transformasi digitalisasi platform kesehatan masyarakat melalui optimalisasi peranan penggunaan perangkat teknologi mencakup : wearables, terapi digital dan platform kesehatan.