Masa anak di bawah usia lima tahun (balita) merupakan masa penting dalam hidup, pada masa ini anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Salah satu aspek perkembangan yang perlu diperhatikan ialah perkembangan kemampuan motorik. Berbagai faktor termasuk faktor status gizi dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan motorik anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi hubungan antara status gizi dengan keterlambatan perkembangan motorik anak. Partisipan penelitian ini adalah sebanyak 100 anak usia 2-5 tahun di Kebon Kalapa, Bogor. Regresi logistik digunakan untuk mengetahui risiko keterlambatan perkembangan motorik anak. Penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor risiko keterlambatan perkembangan motorik anak antara lain tidak adanya stimulasi motorik (OR 4.39; CI 1.43-13,51), kelompok usia yang lebih muda, (OR 3.81; CI 1.46-9.91) serta ibu yang bekerja (OR 3.43; CI 1.16-10.15). Kesimpulan penelitian adalah bahwa anak yang memiliki mainan stimulasi motorik serta ibu yang menyediakan waktu untuk mengasuh dan memberikan stimulasi kemampuan motorik anak pada usia dini akan menurunkan risiko anak untuk mengalami keterlambatan perkembangan motorik [Penel Gizi Makan 2014, 37(1): 43-50]


    Untuk memberikan komentar dan share pada pengetahuan ini, silahkan masuk disini!