Kejadian stunting dan keterlambatan kemampuan kognitif merupakan masalah yang masih terjadi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik keluarga dan karakteristik subjek terhadap kemampuan kognitif pada anak usia prasekolah di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol pada sebagian data studi Kohor Tumbuh Kembang Anak (TKA) yang berlokasi di Kota Bogor. Kelompok kasus adalah anak prasekolah yang mengalami gangguan perkembangan kognitif terlambat dan kelompok kontrol yakni anak prasekolah dengan perkembangan kognitif normal. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 84 anak terdiri dari kelompok kasus 42 anak dan kelompok kontrol 42 anak. Variabel yang dianalisis meliputi karakteristik keluarga (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan besar keluarga), karakteristik subjek (jenis kelamin, antropometeri saat lahir, status gizi saat lahir) status kesehatan, dan lingkungan pengasuhan, dan perkembangan kognitif anak. Hasil analisis menunjukkan bahwa pertambahantinggi badan anak 0-4 tahun berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak prasekolah. Anak dengan pertambahan tinggi yang tidak sesuai dengan standar WHO berisiko 4,1 kali mengalami perkembanan kognitif yang terlambat. Sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kogntiif anak maka akses terhadap pendidikan dan pemberian lingkungan pengasuhan yang baik harus ditingkatkan. Pemenuhan kebutuhan gizi anak prasekolah yang sesuai agar pertumbuhan tinggi badan anak optimal dan dengan pemberian pola asuh psikososial yang baik dapat mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. Selainitu, pemberian stimulasi yang sesuai dengan usia anak diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang lebih optimal.